Tuesday, September 16, 2008

Cerdas Saja Tidak Cukup

Dini dan Doni baru saja lulus dari universitas. Doni mengambil penelitian tentang jamur, sedang Dini memilih bakteri. Keduanya sama-sama bekerja keras sampai rela menginap berbulan-bulan di laboratorium mikrobiologi untuk menyelesaikan penelitiannya. Disamping pekerja keras, keduanya adalah mahasiswa pintar, bedanya prestasi akademis Dini jauh lebih menonjol dibanding Doni. Dini adalah mahasiswa dengan prestasi akademis yang sangat cemerlang, masih ditambah segudang prestasi non akademis yang tak kalah meyakinkan. Predikat cum laude dan segepok piagam serta sertifikat yang dimilikinya membuat hampir semua teman sekampus yakin Dini akan melangkah pasti menuju dunia kerja, jauh meninggalkan Doni yang prestasinya tak begitu menonjol.

Namun kenyataan berbicara lain. Hanya dalam waktu kurang dari satu bulan Doni diterima di sebuah pabrik negatif film. Dini baru diterima di sebuah Bank 6 bulan kemudian. Bukan itu saja, Doni masih terus mendapat tawaran kerja dari beberapa perusahaan yang pernah dilamarnya. Hal yang tak pernah dialami Dini.

Mengapa?


Dini memang lebih pintar dari Doni, tetapi Dini tak memiliki sebuah ketrampilan yang dimiliki Doni. Yaitu ketrampilan memanfaatkan ilmu pengetahuan yang telah dimiliki!.
Dini sekedar cerdas saja, tapi tak tahu cara memanfaatkan kemampuan akademisnya yang luar biasa. Ibarat pelari cepat, Dini hanya mampu memenangkan kejuaraan lari bila diselenggarakan di stadion khusus untuk lari. Namun bila harus bertanding lari di alam bebas, Dini akan kalah. Meskipun larinya sangat cepat, Dini hanya tahu cara berlari di jalan raya. Sama sekali tak terpikirkan untuk lari melewati jalan pintas, menerobos gang-gang kecil, menyeberang sungai, melintasi sawah agar sampai ke tujuan lebih cepat. Akibatnya Dini dengan mudah dikalahkan oleh pelari-pelari yang kecepatannya jauh di bawah dirinya.

Berbeda dengan Dini, Doni tak hanya mengandalkan informasi lowongan kerja yang ada di kampus dan di koran-koran. Doni dengan seksama mempelajari perusahaan-perusahaan yang dia perkirakan membutuhkan keahliannya. Pabrik negatif film yang ngeri melihat serangan jamur pada gulungan negatif filmnya; pabrik kertas yang kebingungan saat gulungan kertasnya putus-putus karena ditumbuhi jamur; produsen gandum yang ingin gudangnya bebas jamur; produsen makanan yang ingin makanannya bebas bakteri dan jamur; sebuah museum lukisan di Singapura yang ingin melindungi koleksinya dari serangan jamur; bahkan industri petrokimia yang sangat antusias ingin merekrut Doni setelah dikirimi presentasi tentang pengolahan limbah menggunakan mikrobia yang memakan biaya murah dan prosesnya lebih cepat dibanding cara konvensional.


Doni mampu mengoptimalkan penerapan keahlian yang dimilikinya sehingga mendapat respon positif dari banyak perusahaan. Ketrampilan menggunakan kecerdasan adalah kuncinya. Cerdas saja tidak cukup, harus dilengkapi juga dengan usaha memperluas wawasan dan melatih kemampuan melihat permasalahan dari berbagai sudut pandang agar kemampuan akademis dapat diterapkan di dunia nyata (c-45 bandung)

Buku Teks Pelajaran Murah


Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karuniaNya, Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia dengan penuh rasa gembira dan bangga menyuguhkan sejumlah buku teks pelajaran layak-pakai yang hak ciptanya telah dilmiliki Departemen Pendidikan Nasional.
Buku-buku teks pelajaran tersebut tersedia di situ Depdiknas yang diberi nama Situs Buku Sekolah Elektronik yang disingkat BSE atau e-Book. Jumlah seluruhnya saat ini ada empat ratus tujuh (407) judul buku dan Insya Allah setiap tahunnya akan bertambah.
Buku-buku teks pelajaran ini telah dinilai kelayakan pakainya oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan telah ditetapkan sebagai Buku Teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 46 Tahun 2007, Permendiknas Nomor 12 Tahun 2008, Permendiknas Nomor 34 Tahun 2008, dan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2008.
Saya menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada para penulis yang telah berdedikasi dalam perwujudan buku teks pelajaran sebagai sumber belajar yang sangat berguna bagi kepentingan peserta didik dalam meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya untuk masa depan bangsa yang gemilang.
Buku-buku teks pelajaran yang telah dimiliki hak ciptanya oleh Depdiknas ini dapat digandakan, dicetak, difotokopi, dialihmediakan, dan/atau diperdagangkan oleh perseorangan, kelompok orang, dan/atau badan hukum dalam rangka menjamin akses dan harga buku yang terjangkau oleh masyarakat. Masyarakat dapat pula mengunduh (down load) langsung dari internet jika memiliki perangkat komputer yang tersambung dengan internet, serta menyimpan file buku teks pelajarann tersebut.
Untuk penggandaan yang bersifat komersial, harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Saya berharap melalui Program Masal Buku Murah ini, buku teks pelajaran lebih mudah diakses sehingga peserta didik dan pendidik di seluruh Indonesia maupun sekolah di luar negeri dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar yang bermutu dan terjangkau.
Selamat belajar. Selamat mereguk ilmu, pengetahuan, dan teknologi melalui Buku Teks Pelajaran yang bermutu dan terjangkau.


Jakarta, 20 Agustus 2008
Menteri Pendidikan Nasional


BAMBANG SUDIBYO